MAKALAH
“ KONTRASEPSI
SUNTIK 1 BULAN”
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas “ PELAYANAN KB
“
Dosen Pengampu “ Suharti,M.Kes “
disusun Oleh
DEWI ASTUTI
|
13621381
|
DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah swt. Atas berkat dan
limpahan rahmat dan taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah PELAYANAN
KB dengan judul “KONTRASEPSI
SUNTIK 1 BULAN “oleh Ibu Suharti,M.Kes
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih
kepada pihak-pihak berikut:
1. Siti Munawaroh, S. Kep. Ns. M. Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Ponorogo.
2. Visi Prima Twin Putranti,SST.
S.ST, M.Kes
selaku Kepala
Program Pendidikan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
3. Suharti,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbing dalam penyusunan
tugas akhir mata kuliah KONTRASEPSI ini.
4. Teman-teman program studi DIII
Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo atas kerja
sama dan motivasinya.
Penulis yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk
itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan yang bersifat membangun, demi
lebih baiknya makalah ini.
Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
Ponorogo, 04 Maret 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.
Tujuan................................................................................................... 2
D.
Manfaat................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.
Definisi Kontrasepsi
Suntik (KB Suntik)............................................. 3
B.
Jenis Kontrasepsi
Suntik (KB Suntik).................................................. 3
C. Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB
Suntik)....................................... 3
D. Keuntungan dan
Efek Samping Puenggunaan
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)................................................................. 4
E.
Kontra Indikasi
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)................................ 6
F.
Cara Pemberian
Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik)............................ 7
BAB III PENUTUP....................................................................................... 8
A.
Kesimpulan........................................................................................... 8
B.
Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan
nasional dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan
kesehatan dan juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai
generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat
sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan
dikendalikan salah satunya dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera
melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam
upaya menjunjung keberhasilan Program KB Nasional yaitu tercapainya kondisi
pertumbuhan penduduk seimbang.
Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha
meningkatkan mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini
lapangan di pedesaan baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan para
akseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi
yang digunakannya (Hartanto, 2002).
Tujuan Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera
melalaui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Sasaran
gerakan KB Nasional ialah :
- Pasangan Usia Subur dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah
- Generasi muda
- Pelaksana dan pengelola KB
- Sasaran wilayah (Manuaba, 1998)
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,
masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) ?
2. Apa saja Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
?
3. Bagaimana Cara Kerja Kontrasepsis
Suntik (KB Suntik) ?
4. Apa Keuntungan dan Efek Samping Puenggunaan
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) ?
5. Bagaimana Kontra Indikasi
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) ?
6. Bagaimana Cara Pemberian Kontrasepsi
Suntikan (KB Suntik) ?
C.
TUJUAN
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengertian Kontrasepsi
Suntik (KB Suntik)
2. Untuk
mengetahui Jenis
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
3. Untuk
mengetahui Cara Kerja
Kontrasepsis Suntik (KB Suntik)
4. Untuk Mengetahui Keuntungan dan Efek Samping Puenggunaan
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
5. Untuk
Mengetahui Kontra Indikasi
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
6. Untuk Mengetahui Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik)
D.
MANFAAT
1.
Menjelaskan
pengertian
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
2.
Menjelaskan
Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
3.
Menjelaskan
Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB
Suntik)
4.
Menjelaskan
Keuntungan dan Efek Samping
Penggunaan Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
5.
Menjelaskan
Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik
(KB Suntik)
6.
Menjelaskan
Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan
(KB Suntik)
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Kontrasepsi
suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu
harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu
dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan
sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai
suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
B. JENIS
KB SUNTIK
Jenis-jenis alat KB suntik yang
sering digunakan di Indonesia antara lain:
1. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2. Suntikan / 3 bulan ; contoh :
Depoprovera, Depogeston
C. CARA
KERJA
Cara kerja kontrasepsi suntik adalah sebagai berikut :
1. Menghalangi ovulasi (masa subur)
2. Mengubah lendir serviks (vagina)
menjadi kental
3. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan
pada rahim
4. Mencegah terjadinya pertemuan sel
telur & sperma
5. Mengubah kecepatan transportasi sel
telur.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah
kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut
merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam
suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo
Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan
estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir
rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini
juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim)
tidak siap menerima hasil pembuahan
Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja
kontrasepsi suntik dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder.
Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada mekanisme
ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons kelenjar
hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah,
sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini
berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi
melalui efek langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan
tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik.
Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi
dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma
menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi
sedemikian sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit
sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut
akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir.
Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan
sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini
juga membuat endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah
dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di
dalam tuba fallopii.
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan
mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut
juga mencegah pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa
pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada
penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan
berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan sedikit
hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.
D. KEUNTUNGAN
DAN KERUGIAN SERTA EFEK SAMPING
1. KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling
baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996).
Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem.
Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi
perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam
rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat
kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak
diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis
baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen
tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan
darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta
tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali
hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak
menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2
atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan
dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
2. KERUGIAN
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek
atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama
sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan
efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan
setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum
pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat
menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat
menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit
kepala, nervositas, dan jerawat.
3. EFEK SAMPING
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi
karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat
kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi
kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga
mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek
sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan
menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan
dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai
mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada
vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering,
sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika
kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi
seksual pada wanita.
E. INDIKASI
DAN KONTRA INDIKASI
1. INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien
menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai
cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok
untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari
atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian
estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause,
atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi
suntik.
2. KONTRA INDIKASI
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra
indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik
jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung,
varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau
organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan
perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak
jelas dari vagina, sakit kepala sebelah
(migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB
suntik ini
F. CARA
PEMBERIAN
1. Waktu Pemberian
Ø Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5
pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Ø Setelah keguguran : segera setelah
dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
Ø Dalam masa haid : Hari pertama
sampai hari ke-5 masa haid
2. Lokasi Penyuntikan
Ø Daerah bokong/pantat
Ø Daerah otot lengan atas
3. Teknik Suntikan
Ø Kocok botol dengan baik, hindarkan
terjadinya gelembung-gelembung udara (pada cyclofem), keluarkan isinya.
Ø Suntikkan secara intramuscular dalam
di daerah bokong ( gluteal ), apabila suntikan terlalu dangkal, penyerapan
hormone menjadi lambat dan tidak bekerja segera dan efektif.
Ø Cyclofem 25 mg medroksi progesterone
asetat dan 5 mg estrogen sipionat diberikan setiap bulan, di Indonesia 85%
peserta suntikan cyclofem pola haid nya teratur.
Interaksi Obat :
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan
eliminasi dari
medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi
medroxyprogesterone
dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas
medroxyprogesterone.
Cara Penyimpanan :
Disimpan dalam suhu 20-25°C
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kontrasepsi suntikan adalah salah
satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal.
Kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3 kehamilan dari 100 pemakai
pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa hamil)
Cara kerja KB suntik adalah dengan
menghalangi terjadinya ovulasi / masa subur dengan menghentikan keluarnya sel
telur dari indung telur.Lendir vagina pun menjadi lebih kental sehingga
mempersulit sperma untuk masuk ke dalam rahim. Dengan demikian kontrasepsi
suntik mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex
Media Computa, Jakarta
Saifuddin, A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi,
Pk-54-PK58, Yayasan
Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo,
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar