Jumat, 27 Maret 2015

“ STRATEGI PENDEKATAN dan CARA OPERASIONAL PROGRAM PELAYANAN KB ”



“ STRATEGI PENDEKATAN dan CARA OPERASIONAL
PROGRAM  PELAYANAN KB ”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
  PELAYANAN KB “
Dosen Pengampu “ VISI PRIMA TWIN PUTRANTI,SST,M.Kes “


disusun Oleh
kelompok 4 kelas II A :
Diana Ixmawati
13621302
Erwin Martina
13621315
Siti Aisyah
13621379
Dewi Astuti
13621381
Wahyu Eni.P
13621383
Robi Rizseki M
14621494


DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2015
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah swt. Atas berkat dan limpahan rahmat dan taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pelayanan KB oleh ibu Visi Prima Twin Putranti,SST. M.Kes. dengan judul “Strategi Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB”
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:
1.      Siti Munawaroh, S. Kep. Ns. M. Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
2.      Visi Prima Twin Putranti,SST. M.Kes selaku Kepala Program Pendidikan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
3.      Visi Prima Twin Putranti,SST. M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbing dalam penyusunan tugas akhir mata pelayanan KB ini.
4.      Teman-teman program studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo atas kerja sama dan motivasinya.
Penulis yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan yang bersifat membangun, demi lebih baiknya makalah ini.
Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.

Ponorogo,18 Maret 2015


 Penulis
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.     Tujuan................................................................................................... 2
D.    Manfaat................................................................................................ 2
BAB II  PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.      Strategi pendekatan program
pelayanan KB....................................................................................... 3
B.    Operasional program pelayanan KB................................................... 5
BAB III PENUTUP....................................................................................... 7
A.    Simpulan............................................................................................... 7
B.     Saran..................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 8

MAKALAH “ KONTRASEPSI SUNTIK 1 BULAN”

MAKALAH
“ KONTRASEPSI SUNTIK 1 BULAN”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas “ PELAYANAN KB
Dosen Pengampu “  Suharti,M.Kes “



 








disusun Oleh



DEWI ASTUTI
13621381







DIII KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2015
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah swt. Atas berkat dan limpahan rahmat dan taufik-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah PELAYANAN KB dengan judul “KONTRASEPSI SUNTIK 1 BULAN oleh Ibu Suharti,M.Kes
Penulis yakin bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut:
1.      Siti Munawaroh, S. Kep. Ns. M. Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
2.      Visi Prima Twin Putranti,SST. S.ST, M.Kes selaku Kepala Program Pendidikan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
3.      Suharti,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbing dalam penyusunan tugas akhir mata kuliah KONTRASEPSI ini.
4.      Teman-teman program studi DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo atas kerja sama dan motivasinya.
Penulis yakin bahwa makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu kritik dan saran senantiasa penulis harapkan yang bersifat membangun, demi lebih baiknya makalah ini.
Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.



Ponorogo, 04 Maret 2015



Penulis,           



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang..................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................ 2
C.     Tujuan................................................................................................... 2
D.    Manfaat................................................................................................ 2
BAB II  PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.    Definisi Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)............................................. 3
B.     Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik).................................................. 3
C.    Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB Suntik)....................................... 3
D.  Keuntungan dan Efek Samping Puenggunaan
Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)................................................................. 4
E.     Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)................................ 6
F.      Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik)............................ 7
BAB III PENUTUP....................................................................................... 8
A.    Kesimpulan........................................................................................... 8
B.     Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA                                 



BAB I
PENDAHULUAN

A.       LATAR BELAKANG

Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program KB Nasional yaitu tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang.
Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di pedesaan baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi yang digunakannya (Hartanto, 2002).
Tujuan Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalaui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Sasaran gerakan KB Nasional ialah :
  1. Pasangan Usia Subur dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah
  2. Generasi muda
  3. Pelaksana dan pengelola KB
  4. Sasaran wilayah (Manuaba, 1998)




B.       RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apa pengertian Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) ?
2.       Apa saja Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) ?
3.      Bagaimana Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB Suntik) ?
4.       Apa Keuntungan dan Efek Samping Puenggunaan Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) ?
5.      Bagaimana Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik (KB Suntik) ?
6.      Bagaimana Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik) ?

C.      TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
2.      Untuk mengetahui Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
3.      Untuk mengetahui Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB Suntik)
4.      Untuk Mengetahui  Keuntungan dan Efek Samping Puenggunaan Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
5.      Untuk Mengetahui Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
6.      Untuk Mengetahui Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik)
D.      MANFAAT
1.      Menjelaskan pengertian Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
2.      Menjelaskan Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
3.      Menjelaskan Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB Suntik)
4.      Menjelaskan Keuntungan dan Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
5.      Menjelaskan Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
6.      Menjelaskan Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik)




BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

B.     JENIS KB SUNTIK
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
1.      Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.      Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston

C.    CARA KERJA
Cara kerja kontrasepsi suntik adalah sebagai berikut :
1.      Menghalangi ovulasi (masa subur)
2.      Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
3.      Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
4.      Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
5.      Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (antara 1 – 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis progesteron. Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap menerima hasil pembuahan
Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder.
Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons kelenjar hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik.
Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga tidak didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi, perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan berakhir.
Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat endometium kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii.
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan sel telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.

D.    KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SERTA EFEK SAMPING
1.      KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
2.      KERUGIAN
a.       Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b.      Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c.       Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d.      Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e.       Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f.       Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g.      Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

3.      EFEK SAMPING
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita.

E.     INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI
1.      INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
2.      KONTRA INDIKASI
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina,  sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini

F.     CARA PEMBERIAN
1.      Waktu Pemberian
Ø  Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Ø  Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
Ø  Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.      Lokasi Penyuntikan
Ø  Daerah bokong/pantat
Ø  Daerah otot lengan atas
3.      Teknik Suntikan
Ø  Kocok botol dengan baik, hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara (pada cyclofem), keluarkan isinya.
Ø  Suntikkan secara intramuscular dalam di daerah bokong ( gluteal ), apabila suntikan terlalu dangkal, penyerapan hormone menjadi lambat dan tidak bekerja segera dan efektif.
Ø  Cyclofem 25 mg medroksi progesterone asetat dan 5 mg estrogen sipionat diberikan setiap bulan, di Indonesia 85% peserta suntikan cyclofem pola haid nya teratur. 
Interaksi Obat :
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari
medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi medroxyprogesterone
dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas medroxyprogesterone.
Cara Penyimpanan :
Disimpan dalam suhu 20-25°C